Senin, 07 September 2009

ALAMKU ADALAH ILMUKU

GEDE - PANGRANGO

9 Juni 2009

Masih jelas terlintas dalam benak saya manakala tahun-tahun berlalu ketika awal pertama saya mendaki gunung Gede & Pangrango. Seperti halnya gunung lain yang ada, gunung ini pun memiliki mitosnya tersendiri (percaya-tidak) yang mau tidak mau para pendaki harus mengakuinya (jangan sombong) sehingga pendakian dapat berjalan sesuai yang direncanakan.

Gunung Gede - Pangrango terletak didaerah (Cipanas) Jawa Barat, sebagaimana gunung lainnya Ciremai & Salak, masing-masing mempunyai karakternya yang khas. Sejak tahun 1979 hingga 1989 mungkin sampai sekarang kandungan misteri itu masih ada.

Ditahun-tahun awal saya daki (1978) keadaan disana masih asli rimba tanpa ada sentuhan tangan jahil (mengotori alam), taman Cibodas pun belum dikelola sbg tempat wisata. Saya & tim (kelompok Pecinta Alam & Pendaki Gunung Garata Adventure) naik tanpa ijin karena memang tak dijaga ketika itu. Selain itu daerah ini memang dijadikan sbg ajang latihan dasar (kawah Candradimuka) para pendaki (jadi belum terlalu umum).

Jalan setapak yg masih perawan, harus mendaki dg lutut dan sesekali merambat, kadang-kadang saja bisa melenggang dalam tanjakan 80 derajat kita jalani dengan ketekunan dan kegigihan. Tim berjumlah 5 orang. Diketuai oleh salah satu senior, kami bergerak tanpa basa-basi dan disiplin yg tinggi. Karena mendaki gunung bukan sekedar hura-hura maka canda & tawa kami hindari. Setelah melewati daerah air terjun Cibeureum, Kandangbadak, kami istirahat di daerah yg disebut Kandangbatu. Sejauh mata memandang hanya ada bebatuan disekitar lokasi itu. Jam menunjuk angka 02.30 wib. Tenda dibuka dan kami sibuk masak untuk mengisi perut yg sedari sore keroncongan. Makan sudah, ngopi juga sudah, teman-teman tertidur pulas didalam tenda. Entah mengapa saat itu saya tidak bisa tidur. Kira-2 setengah jam kemudian saya dengar ada kelompok lain mendekati lokasi tenda dan mereka sibuk (berisik sekali) mendirikan tenda. Saya terusik tentu saja karena pendaki umumnya tidak ribut dan berisik seperti itu. Saya bangunkan teman-2 dan beranjak hendak keluar tenda untuk melihat serta menegurnya. Begitu resetling pintu tenda kita buka dan kami semua keluar, tidak ada siapa-2 disekitar tenda. Bahkan jejak pun tidak tampak sama sekali ditanah. Kami semua bertanya-tanya dalam hati (bingung) namun biarlah peristiwa aneh itu berjalan apa adanya. Semua lalu masuk tenda meneruskan itirahatnya. Saya tetap tidak bisa tidur. Cuaca diluar cerah, terang bulan, dinginnya menusuk pori.

Jam berdetak seolah berjalan lambat. Saya keluar tenda dan duduk diatas sebongkah batu besar menikmati keindahan malam di gunung. Indah memang. Bintang-bintang bertebaran gemerlap berkedip-kedip. Langit biru bersih. Saya ingin tuliskan sebuah puisi diatas batu besar itu. Tetapi tidak jadi karena telinga saya sayup-sayup menangkap suara yang teramat merdu mendayu-dayu. Gamelan yg ditabuh demikian lembut dan halus namun terasa nyaman dihati. Seperti dibawa angin suara gamelan itu datang dan pergi begitu syahdu. Saya ingin bergerak mengikuti dan mencari sumber suara. Tetapi tiba-tiba ada sesuatu yg menghentak dihati untuk menyuruh saya masuk tenda dan tidur bersama teman-2 yg lain. Suara gamelan itu begitu indah dan syahdu. Saya masuk tenda dan suara tidak ada lagi.

Esok paginya kami meneruskan naik ke puncak gunung Gede yg tinggal beberapa kilometer saja jauhnya. Setelah sarapan dan ngopi kami beranjak perlahan namun pasti. Akhirnya sampailah kami ditengkuk puncak gunung. Untuk mencapai atas (puncak) harus satu-persatu karena melewati tebing curam/terjan 90 derajat dengan menggunakan seutas tali/tambang kapal ketika itu. Satu-satu naik, hingga tiba giliran saya, setelah diselempangkan dipaha melingkar mulailah memanjat menarik tubuh diseutas tambang. Belum lagi sampai atas (kira-2 dipertengahan) saya hentikan kegiatan menarik badan dan melihat sekeliling. Dengan tubuh terapung melekat ditebing saya mendengar ada suara orang naik kuda. Apakah mungkin dipuncak gunung dalam kondisi alam seperti itu ada seseorang menunggang kuda dengan begitu santainya. Bahkan saya berpikir saat itu seandainya membawa alat rekam (walkman) pasti akan saya rekam. Suaranya begitu lembut namun jelas. Tapak kaki kuda diatas jalan bebatuan yang rata. Tidak terlalu kencang juga tidak lambat. Seperti seseorang yang sedang mengontrol keadaan/situasi.

Setibanya dipuncak (kawah) saya tidak perlu bercerita panjang-lebar pada teman-teman. Tidak sampai satu jam disana kami pun turun. Diperjalanan kami istirahat hanya untuk sekedar ngopi (hilangkan dingin) dan makanan ringan. Masak kopi pun tidak harus menunggu dingin baru dihirup/diteguk, karena baru saja dituang air mendidih, kopi bisa langsung diminum/diteguk habis.

Menjelang sore kami sampai dibawah (Cibodas) lalu langsung ke rumah seseorang penduduk ditempat yang biasa kami jadikan basecamp. Tentu rekan yg lainpun mengalami hal serupa tapi mereka semua diam saja. Barangkali cukup untuk dirinya sendiri saja dan tidak untuk dipublikasikan. Tetapi memang, apapun yang kita alami, tidak perlu diceritakan ditempat itu.

Wisata Petualangan Alam di Bali

Bali, dikenal banyak orang tidak hanya dari budaya maupun masyarakatnya saja, tetapi juga terkenal karena alamnya seperti gunungnya yang bagus sekali, lautnya yang memikat, pantainya yang indah, hutannya yang masih asli, air terjun, sawah yang bertingkat-tingkat, mata air panas, flora, fauna, kampung tradisional, dll. Itulah yang menarik para wisatawan untuk datang ke Bali terutama mereka yang senang bepergian, pergi ke tempat-tempat dengan suasana berbeda yang dapat melepaskan segala beban pekerjaan, dan hanya menikmati hidup.

Nah, di Bali, banyak sekali jenis aktivitas petualangan alam / outdoor yang dapat dilakukan apalagi jika anda menyukai kegiatan adventure. Bisa dilakukan individu ataupun rame-rame / berkelompok. Apa saja sih kegiatan petualangan yang bisa anda nikmati? Nih, saya coba berikan list-nya:

  • menunggang kuda (horse back riding)
  • naik gajah
  • bungy jumping
  • rafting
  • hiking, jalan-jalan ke kampung-kampung tradisional
  • trekking ke hutan
  • bersepeda
  • naik ATV
  • scuba diving, menyelam
  • snorkeling
  • kapal selam
  • sea walker
  • olahraga air lainnya
  • memancing (fishing)
  • dan masih banyak lagi

Kalo anda memang tertarik dan ingin ke Bali dan pengen banget berpetualang, silakan kontak travel agent anda atau bisa hubungi Bali Hemat